Selasa, 17 Maret 2015

Tugas 1 Etika & Profesionalisme TSI

Etika & Profesionalisme TSI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMunnEr1BWrlApjzzcI5AN9fchoxc4VfFXsevdD2WgBrBvnT8td2UH_-jJfSo9gVPrxfMiKrzmqrqpRoSHAQs7Ez0xiA96biZ3l4lXN0RqnW1YYT5VlnwriJmCFWeUwRkyb6Ndwz4NQjKu/s200/images.jpg
Oleh
NOVY
15111261
4KA42


Sistem Informasi
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Etika
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgue1EYKPsnU0gcLxc0wxALZ7ekmxpAeMZ-w13QQ5iDC8vZthgxK0qgbjNnWRJM18QhrBkJKp9V9bvpNNYPTKirBy_lIuHQIx8g5ghlQWXGl8SB4M4-kVOwRj83_5IxLeXFO-29zSNGDx_a/s1600/etika1.png
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.[1] Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Contoh dari etika, saya ambil contoh adalah etika dalam menggunakan komputer :
1.      Tidak boleh melihat isi file orang lain
2.      Tidak boleh menggunakan software bajakkan
3.      Tidak boleh mencampuri file orang lain
4.      Mengetahui dampak positif-negatif atas software yang dibuat untuk masyarakat
5.      Hackers FB orang menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain
6.      Jangan mengintip pekerjaan orang lain
7.      Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
8.      Jangan menggunakan komputer untuk menipu
9.      Jangan menggunakan komputer tanpa otorisasi
10.  Jangan mengambil hak orang lain
11.  Gunakan komputer dengan tenang dan penuh penghargaan
Begitulah contoh yang bisa saya berikan mengenai etika dalam menggunakan komputer.

Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Pengertian profesi dapat dibedakan menjadi: pertama: profesi pada umumnya. Kedua: profesi luhur atau mulia (officium noble). Profesi pada umumnya adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian yang khusus.Persyaratan adanya keahlian yang khusus inilah yang membedakan antara pengertian profesi dengan pekerjaan walaupun bukan mejadi garis pemisah yang tajam antara keduanya.Sedangkan yang dimaksud dengan profesi luhur, yaitu profesi yang pada hakikatnya merupakan suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat.Orang yang melaksanakan profesi luhur sekalipun mendapatkan nafkah (imbalan) dari pekerjaannya, namun itu bukanlah motivasi utamanya.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan sebaliknya pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

CIRI-CIRI PROFESI :

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
1.      Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.      Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.      Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan masyarakat.
4.      Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.      Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda atau pedoman etis dalam melakukan sebuah kegiatan, pekerjaan bahkan perilaku. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya dalam masyarakat.Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik, profesi juga terdapat larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. tidak hanya itu, kode etik profesi pun, berisi tentang tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi berperan sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

Contoh dari Profesi :

·         Para auditor yang bekerja pada suatu badan hukum yang memiliki keahlian akuntansi dalam hal memeriksa keuangan suatu perusahaan.
·         Dokter yang memiliki keahlian dalam bidang kesehatan bisa disebut sebagai profesi kesehatan
·         Arsitektur yang memiliki keahlian dalam mendesign suatu bangunan
·         Programmer yang memiliki keahlian dalam bidang menggunakan komputer sehingga bisa menghasilkan suatu sistem yang berguna
·         Dll

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQLof-vGvK9Ay2vf53ofrUh5zUDY_ryacYjus97YP8BLLVFtN3wJEtTB7lx5OwQM5iIpc3QHfucNVbhhOvgOs1c-6CTeWHXRduVlpL_y0mUUxXX1L5vmbsEwOqv8quMUSwCAlx9ACT6qE/s1600/istock_000004931192xsmall.jpg
Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran).Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.

4. CIRI-CIRI PROFESIONALISME

1.      Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
2.      Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3.      Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4.      Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.


Contoh dari Profesionalisme :

·         Ahli Gigi
·         Dokter hewan
·         Mekanik (Ahli mesin)
·         Koki (Ahli masak)
·         Programmer


Pendapat dan Saran :

*      Pendapat saya adalah setiap orang dari lahir sudah memiliki etika yang sudah diajarkan oleh orang tua masing-masing.
*      Setiap orang setelah dewasa mungkin akan memiliki profesi dan menjadi orang yang profesionalisme apabila seseorang tersebut memiliki bakat dalam bidangnya.
*      Etika yang di berikan oleh orang tua berbeda-beda.
*      Etika disetiap Negara pun berbeda-beda. Contoh saja etika dalam berpakaian.
*      Saran saya sebagai mahasiswa setiap orang harus lah memiliki etika, dan berprofesi bahkan menjadi seseorang yang profesionalisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar